Kutai Kartanegara

DPC PDI Perjuangan Gelar PKP di Pelosok Kukar untuk Ciptakan Kader Militan Angkatan I

Prolog.co.id, Kutai Kartanegara – Guna menjaring potensi kaderisasi terbaik, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar Pendidikan Kader Pratama (PKP) Angkatan I Tahun 2022 selama tiga hari mulai tanggal 16 hingga 18 September 2022.

Kegiatan yang terselenggara di Kecamatan Kembang Janggut  ini menghadirkan seratus orang pengurus dan anggota PAC, ranting serta anak ranting dari Kecamatan Kenohan, Kembang Janggut, Tabang dan utusan badan partai.

Pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pemahaman dan memperkuat ideologi para kader ini juga sebagai bagian konsolidasi, dan persiapan partai dalam menghadapi Pemilihan Umum Tahun 2024 mendatang.

Dikatakan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kutai Kartanegara Betaria Magdalena, para kader mempunyai hak untuk mengikuti tiga sekolah berjenjang antara lain Pendidikan Kader Pratama (PKP), Pendidikan Kader Madya (PKM) serta Pendidikan Kader Utama (PKU).

Jenjang PKP, para peserta yang mengikuti sekolah akan mendapatkan materi seputar dasar-dasar kepartaian supaya lebih paham struktural partai maupun penggunaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“Kita ingin mereka lebih mengetahui apa yang seharusnya dilakukan terhadap AD/ART partai. Sebab, kita sebagai kader juga harus mengetahui batas-batas aturan didalam Partai PDI Perjuangan itu apa saja,” ujarnya.

Pelaksanaan pendidikan ini pun diharapkan dapat meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) PDI Perjuangan serta menciptakan kader-kader yang dapat menomorsatukan pembangunan didalam daerah.

“Karena kita semua satu komando baik pusat, provinsi, kabupaten sampai ke desa-desa. Harapannya, kader yang mengikuti PKP pada hari ini bisa naik ke jenjang selanjutnya. PDI Perjuangan bukan hanya menciptakan kader militan, namun mereka juga harus diberikan materi melalui sejumlah pendidikan supaya tahu batas-batasnya,” jelasnya.

Sementara itu mewakili DPD PDI Perjuangan Kalimantan Timur, Iswandi yang merupakan Wakabid Ideologi dan Kaderisasi menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan secara kontinu oleh DPD dan DPC. Itu artinya, setiap DPC dj daerah harus melaksanakan kegiatan seperti ini dengan minimal melatih 100 kader setiap tahunnya.

Tentu dengan berbagai pendidikan tersebut, PDI Perjuangan ingin kader-kader memahami tentang kepartaian. “Misalnya, pemahaman terhadap asas jati diri dan watak partai. Atau mungkin bagaimana menjadi kader yang militan, progresif dan revolusioner,” paparnya.

Oleh karenanya, pendidikan seperti ini sudah memiliki kurikulum dan materi berstandar. “Contohnya, terkait Pancasila 1 Juni, AD/ART partai, tata kelola partai, analisa sosial serta pemetaan. Lalu, ada juga materi bagaimana menyikapi sebuah agitasi dan propaganda. Pada intinya, persoalan yang juga berkaitan dengan kondisi di daerah masing-masing,” tegasnya.

Kepada para kader PDI Perjuangan, Kepala Badiklatda PDI Perjuangan Kaltim ini pun berharap agar terciptanya kader militan yang tahu tujuan partainya. Maksudnya, bukan hanya sekedar tahu tapi ternyata tidak tahu asas-asas dan program partainya.

“Jadi kita mau bukan hanya kader yang bisa meneriakkan yel-yel saja. Tapi memahami maksud, tujuan serta apa yang diinginkan dan dilakukan partai. Ke depannya, kegiatan seperti ini harus terus kontinu hingga tahun 2024,” harapnya.

(Redaksi Prolog)

Berita terkait

Back to top button