AdvertorialKalimantan TimurParlemen

DPRD Kaltim Soroti Alokasi Dana Pertanian

Prolog.co.id, Samarinda – Alokasi dana sektor pertanian yang kecil mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Muhammad Samsun. Sebab, dengan kucuran dana minim pengembangan pertanian Kaltim akan berjalan lamban. Bahkan bisa jalan di tempat.

Dari total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kaltim yang berjumlah sekitar Rp 15 trliyun, rupanya sektor peranian hanya mendapatkan kucuran dana sekitar Rp 65 milyar. Jika dipersentasekan maka alokasi dana pertanain di Kaltim tak sampai 2 persen dari nilai APBD Kaltim.

Menuru Muhammad Samsun, dengan anggaran yang minim membuat sektor pertanian susah untuk berkembang. Bahkan banyak program yang tidak bisa dilaksanakan Dinas Pertanian.

“Anggaran pertanian tak sampai 2 persen. Bahkan tidak sampai Rp1 trilyun. Padahal ada banyak program yang harus dilakukan oleh Dinas Pertanian Tanaman pangan dan Dinas-Dinas terkait dengan Pertanian dalam arti luas, untuk mengembangkan Pertanian di Kalimantan Timur,” terangnya.

Porsi dana yang kecil menimbulkan praduga jika pemerintah tidak serius untuk mengembangkan sektor pertanian. Walhasil, petani masih jauh dalam kata sejahterah.

“Bahkan dapat diakui kalau Petani saat ini masih jauh dari kata sejahtera,” kata legislator fraksi PDI-Perjuangan ini .

Menurut Samsun, pontensi lahan untuk pertanian di Kaltim masih luas. Untuk itu, seharusnya ada dukungan lebih dari Pemprov Kaltim. Jika tidak maka Kaltim akan selalu bergantung dari daerah lain untuk memenuhi isi perut masyarakatnya.

“Swasembada kita sekarang hampir tidak ada, daging kita masih harus mendatangkan dari daerah lain. Beras harus didatangkan dari luar Kaltim. Pokoknya semuanya, ini mestinya menjadi peringatan untuk pemerintah untuk mengembangkan produksi Pertanian kita,” tegasnya.

Pindahnya Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Benua Etam seharusnya menjadi pemicu untuk mendongkrak sektor pertanian Kaltim. Sebab, kedapannya kebutuhan pangan pasti akan semakin meningkat.

“Sekarang yang belum ada IKN, dengan memberikan makan tiga setengah juta perut penduduk Kaltim saja belum terpenuhi. Apalagi nanti akan ada 200.000 hingga 1 juta lagi penduduk baru yang masuk ke Kaltim, siapa lagi yang akan memenuhi itu,” keluh Samsun.

Wakil rakyat dapil Kutai Kartanegara ini menilai, perpindahan IKN ke Kaltim sebenarnya menjadi momentum untuk Pemprov Kaltim mendorong pertanian. Paling tidak, dengan memberikan kucuran dana yang jauh lebih layak. Sehingga, produktivias bisa ikut meningkat, sejalan dengan pengembagan pertanian di Kaltim.

“Pemerintah Daerah mesti fokus memberikan dukungan, dengan menunjukkan besaran anggaran yang dialokasikan buat pengembangan Pertanian. Semoga Petani kita terlindungi, terbantu dan terbina oleh pemerintah demi semakin produktif untuk menopang ketahanan pangan di Kalimantan Timur dan di Indonesia pada umumnya.” tandasnya.

(Jro/ADV/DPRDKaltim)

Berita terkait

Back to top button