Samarinda

Gayung Bersambut, Aplikasi Orbit PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Disambut Baik Kementerian Perhubungan

Prolog.co.id, Samarinda – Di tengah kemajuan zaman yang serba digital saat ini, semua jenis pelayanan pun ikut berinovasi. Tak terkecuali jenis bisnis dibidang lalu lintas kapal.

Seperti aplikasi bernama Orbit yang diluncurkan PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PT PTB) untuk memantau lalu lintas ribuan kapal di Pelabuhan Ship to Ship Muara Berau, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Aplikasi Orbit itu resmi dilaunching PT PTB di Hotel Mercure Samarinda dihadiri tim Kementerian Perhubungan RI, KSOP Samarinda hingga pihak terkait lainnya pada Senin (21/11/2022).  

Bak gayung bersambut, aplikasi Orbit itu mendapat sambutan baik dari kementerian dan menunjuk PT PTB sebagai operator pelaksana kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan terminal alih muat barang (ship to ship/STS transfer) di Muara Berau.

Direktur Pengembangan Bisnis PT PTB Kamaruddin Abtami mengatakan perusahaannya telah mengembangkan system berbasis online sejak 2020. 

“Sistem yang dibangun ini untuk pelayanan jasa kapal secara online yang terintegrasi ke inap online,” ungkap Kamaruddin saat acara launching di Hotel Mercure Samarinda.

Nantinya, kata dia, semua pengguna jasa masuk ke dalam sistem itu, lalu terkoneksi ke sistem inap online milik Kementerian Perhubungan. Dengan begitu, tidak ada lagi kapal – kapal yang masuk ke pelabuhan ship to ship Muara Berau yang tidak terdata.

“Semuanya akan terdata. Karena sistemnya terintegrasi. Kita singkronisasi data dengan pemerintah dengan perhubungan dengan bea cukai dan KSOP. Sehingga kita bisa tahu jumlah kapal tiap bulannya masuk dan tidak loss pendapatan negara (PNPB),” terang dia.

Adapun asas manfaat yang didapat dari system berbasis online ini, kata dia, yakni setiap pengguna jasa bisa mengajukan permohonan kapan saja dan di mana saja asal jaringan internet pendukung tersedia. Dengan begitu cost bisa diminimalisir.

Cara registrasi pun sangat mudah. Pengguna jasa hanya masuk dalam system kemudian melakukan registrasi dan submit dokumen izin yang dimiliki.

“Nanti sistem ini akan menotifikasi berapa tagihan, dan lainnya dari setiap pengguna jasa dalam rangka pelayanan dan pemanduan kapal,” jelas dia.

Kamaruddin menjelaskan, perusahaanya melayani ribuan kapal yang melakukan transfer ship to ship di perairan Muara Berau, baik berbendera Indonesia dan asing.

Data 2021 sebanyak 257 Mother Vessel berbendera Indonesia. Artinya bicara pemandu berarti ada 514 gerakan in – out kapal di pelabuhan ship to ship Muara Berau. Kemudian, ada 2.888 gerakan kapal asing yang keluar masuk dalam pelabuhan ship to ship setiap tahunnya. Lalu ada 23.760 tongkang tugboat.

“Artinya dalam sebulan kita bagi dan angka itu tidak jauh berubah dalam sebulan ada 140 mother vessel yang masuk pelabuhan ship to ship Muara Berau dan ada 1.300 tongkang dalam sebulan,” terang dia.

Setelah ini, kata Kamaruddin, pihaknya akan mengembangkan system ini hingga ke bongkar muat barang.

Sementara, Kasubdit Sistem Informasi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Luat, Kementerian Perhubungan RI, Eko Sudarmanto mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT PTB. 

“Ini gayung bersambut. Ketika kami melakukan kebijakan semua pelayanan harus melalui digitalisasi disambut baik oleh badan usaha menyesuaikan diri,” kata dia.

“Hari ini aplikasi orbit yang dibangun oleh PT PTB sudah integrasi dengan sistem inap online yang dibangun oleh Kemenhub. Jadi sistem inap online ini akan diberlakukan disemua Pelabuhan kedepan,” tambah dia.

Dia mengakui launching aplikasi yang dibuat oleh PT PTB merupakan pertama di Samarinda setelah keluar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8/2022. Kedepan semua Pelabuhan akan menyesuaikan sesuai peraturan tersebut.

“Saat ini memang semua Pelabuhan belum menerapkan system berbasis online karena terkendala infrastruktur, jaringan dan lainnya,” kata dia.

Di Indonesia ada sekitar 260 pelabuhan dan 109 pelabuhan sudah menggunakan system berbasis online. Target 2023 semua Pelabuhan akan menggunakan tuntas menggunakan online.

(Redaksi Prolog)

Berita terkait

Back to top button