AdvertorialDaerahKalimantan TimurParlemen

Komplek Stadion Utama Palaran Disorot Legislator Kaltim

Prolog.co.id, SamarindaKomplek Stadion Utama Palaran mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur (DPRD Kaltim). Sebab, semanjak pagelaran Pekan Olahraga Nasional  (PON) 2008 lalu, kondisinya kini kian memprihatinkan.

Sorotan terkait Stadion Utama Palaran ini datang dari Marthinus Anggota DPRD Kaltim. Menurutnya, pengelolaan stadion terbesar di Kaltim ini harusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Padahal, pembangunannya menelan anggaran negara sebesar Rp 800 miliar. Sehingga, jika tak dibenahi justru menjadi pembangunan yang mubazir.  

“Stadion Palaran ini kan sudah lama tidak dirawat. Dibangun hanya untuk penyelenggaraan PON 2008 lalu. Sayang sekali stadion seluas 88 hektar yang menghabiskan dana pembuatan Rp800 miliar, terbengkalai begitu saja,” sebut Marthinus.

Legislatif fraksi PDI-Perjuangan ini menyebutkan, sesama pemerintah tentu memiliki visi yang sama membangun Kaltim untuk lebih baik. Sehingga persoalan seperti ini harusnya menjadi tanggung jawab bersama untuk segera mendapat perhatian. Sebelum masa kerja gubernur habis, pihak DPRD akan secara intensif mengomunikasikan aset pemprov tersebut. DPRD dan Pemprov Kaltim mesti mencarikan solusi terbaik menghidupkan Stadion Palaran. Tujuannya, agar bisa dimanfaatkan kembali setelah 14 tahun tidak dirawat dengan baik.

Menurut Marthinus, dalam pengelolaannya bisa melalui kerjasama dengan pihak ketiga. Termasuk mempercayakan untuk dikelola oleh pihak swasta.

“Kalau menurut saya, itu stadion di pihak ketigakan saja dengan swasta. Kan bisa dimasukkan francise unit bisnis ritel, semacam Indomaret, McDonald (McD), atau Kentucky Fried Chicken (KFC). Jadi Stadion Palaran hidup kembali sehingga akan ada ketertarikan pengunjung,” ucapnya.

Daari pandangannya, Jika dengan dengan banyaknya unit bisnis dan franchise ternama masuk dari pengelolaan swasta, maka Stadion Palaran kembali hidup. Selain itu juga bisa mengaktifkan kegiatan 10 cabang olahraga (cabor) yang dapat dimanfaatkan.

Ide tersebut, lanjut Marthinus, sebagai acuan awal yang perlu diinvestigasi untuk melakukan kajian terhadap aset Pemrov Kaltim tersebut. DPRD Kaltim bersama pihak Pemprov Kaltim perlu menguatkan komunikasi mencarikan jalan keluar agar aset daerah yang menghabiskan investasi besar tersebut bisa dipergunakan kembali.

“Untuk stadion saja sudah menghabiskan Rp800 miliar, itu belum termasuk fasilitas pendukung stadion, kalau ditambahkan dengan bangunan lain yang ada di Stadion Utama Palaran, seperti lapangan bulu tangkis dan sejumlah arena lainnya total APBD dipakai lebih kurang Rp1,5 triliun,” ucap Marthinus yang juga Ketua Panitia Khusus (Pansus) terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur tahun anggaran 2021.

Dipaparkannya, Stadion ini terletak di dekat Tol Samarinda-Balikpapan, dibangun oleh Pemprov Kaltim untuk menghadapi PON XVII dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 18 Juni 2008 lalu, serta memiliki kapasitas 35 ribu penonton.

Stadion ini pernah dipakai oleh Klub Putra Samarinda pada putaran kedua  Indonesia Super League (ISL) 2014, kemudian sempat  menjadi tuan rumah perhelatan Piala Gubernur Kaltim (PGK) II 2018, yang merupakan turnamen sebelum dimulainya Liga 1 2018.

(Jro/ADV/DPRDKaltim)

Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News

Berita terkait

Back to top button