AdvertorialKalimantan TimurKutai Kartanegara

Wakil Ketua DPRD Kaltim Dukung Petani Manfaatkan Kawasan APL di Kukar

Prolog.co.id, Kutai Kartanegara – Dukungan bagi para petani di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus disuarakan. Salah satunya datang dari Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Muhammad Samsun belum lama ini.

Salah satu dukungannya, terkait pemanfaatan kawasan lahan di aera penggunaan lain (APL), khususnya bagi para petani di Kota Raja.

Pernyataan Samsun ditegaskan telah sesuai dengan instruksi Bupati Kukar Edy Damansyah beberapa waktu lalu. Katanya, pemanfaatan APL bisa dilakukan dan legalitasnya pun telah dijaminkan oleh pemerintah daerah.

“Untuk kawasan APL yang kosong digarap saja untuk dijadikan lahan pertanian dan sebagainya. Mengenai legalitasnya seperti yang dikatakan Pak Bupati Edi Damansyah. Kalau selama tanah itu dimanfaatkan dan dikerjakan maka bisa saja untuk surat-suratnya nanti diurus,” terang Samsun.

Dukungan ini diutarakan disela-sela saat melakukan sosialisasi Perda no 5 tahun 2019 di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Tenggarong, Jumat (27/01/2019).

“Kita terus mendorong petani untuk membuat kelompok-kelompok tani. Agar bisa menyerap bantuan yang berasal dari pemerintah, baik tingkat kabupaten maupun provinsi. Karena bantuan tidak diberikan untuk perorangan, namun perkelompok,” terang Samsun.

Bantuan pemerintah, kata Samsun, sangat memungkinkan diterima masyarakat manapun, seperti pupuk, Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dan peningkatan jalan usaha tani. Hal ini menjawab pertanyaan seorang warga dalam sesi diskusi disesi akhir kegiatan.

“Kita boleh tidak punya DPR, tidak punya presiden, tidak punya TNI POLRI, tapi kita tidak boleh tidak punya petani. Karena setiap hari sejak bangun tidur produk para petanilah yang paling dicari. Dari nasi, kopi, teh, sayur mayur dan lainnya,” kata Samsun.

Karena itu, dirinya meminta para petani lebih semangat. Apalagi dengan kedatangan IKN akan banyak permintaan yang harus diisi oleh produk pertanian, inilah potensi besar di pertanian.

“Orang tua saya petani, beliau berpesan jangan dihitung pendapatan petani itu, biaya produksi dan hasilnya tidak sesuai harapan. Bukan soal seberapa banyak dapat uangnya namun lihat keberkahan petani itu. Petani itu hidup dan menghidupi, betapa mulianya petani itu,” tukasnya.

(Jro/ADV/DPRDKaltim)

Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News

Berita terkait

Back to top button