Ekobis

Inflasi Kaltim pada Maret 2023 Meningkat, Peningkatan Konsumsi jadi Pemicunya

Prolog.co.id, Samarinda – Nilai inflasi Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami peningkatan pada periode Maret 2023. Kenaika ini dipicu oleh peningkatan konsumsi yang terjadi dalam kurun waktu sebulan terakhir.

Menurut catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltim, kenaikan inflasi yang terjadi berdasarkan nilai gabungan dua Kota Indeks Harga konsumen (IHK), yaitu Kota Samarinda dan Kota Balikpapan yang mengalami kenaikan. Sejalan dengan kenaikan inflasi kota IHK di Provinsi lainnya se-Kalimantan. Termasuk nilai inflasi Nasional.

Secara month-to-month (mtm), inflasi pada periode Maret 2023 tercatat sebesar 0,59 persen atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu sebesar 0,11persen (mtm).  Capaian ini sejalan dengan kenaikan inflasi seluruh Provinsi di Kalimantan. Dan, sejalan dengan inflasi nasional. Berdasarkan kelompok pengeluarannya, nilai inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok transportasi.

“Kenaikan inflasi pada dua kelompok ini mencerminkan penguatan konsumsi masyarakat seiring meningkatnya mobilitas dan daya beli masyarakat, terutama menjelang Ramadhan,” kata Kepala KPwBI Kaltim Ricky Perdana Gozali.

Inflasi kelompok tersebut tercatat sebesar 1,21persen (mtm) atau memberikan andil 0,34persen (mtm) terhadap inflasi gabungan 2 Kota IHK di Kaltim. Pendorong inflasi pada kelompok ini dikarenakan adanya kenaikan harga pada komoditas cabai rawit, beras, dan telur ayam ras.

“Pada komoditas beras, kenaikan harga seiring dengan kenaikan harga beras di level nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas). Sementara peningkatan harga komoditas cabai rawit dan telur ayam ras, didorong oleh tingginya permintaan menjelang bulan Ramadhan,” terangnya.

Diterangkannya lebih lanjut, kelompok transportasi juga mengalami inflasi sebesar 1,53persen (mtm). Memberikan andil sebesar 0,20persen (mtm). Peningkatan ini bersumber dari kenaikan tarif angkutan udara.

“Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan tiket pesawat mendekati Ramadhan dan Idul Fitri. Permintaan terhadap tiket pesawat meningkat sejak pertengahan Maret 2023, sehingga mendorong kenaikan inflasi kelompok transportasi,” tambah Ricky.

Dalam menjaga inflasi tetap stabil, TPID Kaltim terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Gerakan Pangan Murah pada 14-16 Maret 2023 di Halaman Kantor Gubernur Kaltim menjadi salah satu upaya untuk menjaga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan bahan pangan. Selain itu, pelaksanaan operasi pasar melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga terus dilakukan.

“Kedepan akan terus dilakukan sinergi TPID Provinsi Kaltim agar selalu solid dalam menjaga inflasi agar tetap terkendali. Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim menuju masyarakat yang sejahtera,” tukasnya.

(Redaksi Prolog)

Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News

Berita terkait

Back to top button