Pemetaan Sektor Andalan di Setiap Daerah Jadi Cara Dalam Peningkatan Realisasi Investasi

Prolog.co.id, Samarinda – Peningkatan realisasi tahun 2023 sebesar Rp 64,5 triliun menjadi target yang dipatok Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Untuk mencapai target itu, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim meminta agar setiap pemerintah kabupaten dan kota mampu memetakan sektor andalannya.
Pemetaan sektor unggulan ini diyakini mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih baik. Sebab, memudahkan dalam penyusunan ekonomi dalam mengembangkan investasi di setiap daerah. Contohnya, untuk sumber daya alam (SDA) di Kaltim. Sejauh ini, SDA Kaltim masih menjadi primadona untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Kaltim. Termasuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi di 10 kabupaten dan kota
“Kaltim itu sudah bisa menarik investasi asing maupun dalam negeri,” kata Kepala DPMPTSP Kaltim, Puguh Harjanto.
Meski demikian, masuknya investasi melalui Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) perlu terus dioptimalkan. Sebab, menurut Puguh, ada beberapa sektor yang cukup menarik perhatian para investor.
Diantaranya sektor pertambangan, perikanan, pertanian, dan perkebunan.
“Keberhasilan itu tidak terlepas dari dukungan kebijakan strategis pemerintah baik secara nasional dan regional,” imbuhnya.
Dengan adanya pemetaan sektor unggulan didukung dengan kebijakan strategis pemerintah, diyakini iklim investasi akan lebih baik. Tentunya akan memberikan manfaat dan efek positif untuk perkembangan ekonomi di tingkat nasional dan lokal. Termasuk mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Puguh, ada beberapa hal yang bisa menjadi upaya untuk meningkatkan peluang investasi. Tentu dengan berbagai pendekatan dan aspek. Umumnya, bisa melalaui gambaran soal keadaan geografi, kondisi sosial, sampai perkembangan perekonomian. Jika sudah tersusun dengan baik, maka sebuah daerah bisa meningkatkan daerahnya agar disasar oleh investor yang hendak menanamkan investasinya.
“Yang lebih menunjukkan arah serta lokasi di mana kegiatan sektor tersebut dapat dikembangkan. Pendekatan tersebut mendorong lahirnya konsep pengelolaan potensi sumber daya alam dan manusia,” tutupnya.
(Redaksi Prolog)
Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News