Kredit Perbankan di Kaltim Tumbuh 10,26 Persen Selama April 2023

Prolog.co.id Samarinda – Perekonomian Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengalami pertumbuhan sejak masa pandemic Covid-19. Pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dilihat dari catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim yang mencatat jika pertumbuhan kredit perbankan mengalami kenaikan selama periode April 2023.
Kepala OJK Kaltim, Made Yoga Sudharma menerangkan jika pemulihan dunia usaha di Benua Etam terus mengalami pemulihan. Hal itu terlihat dari pertumbuhan kredit dengan lokasi bank dan lokasi proyek selama April 2023. Masing-masing tumbuh sebesar 10,26 persen dan 19,82 persen (year-on-year/yoy).
“Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi pasca-Covid-19, pemulihan dunia usaha semakin terlihat dengan pertumbuhan kredit yang terus meningkat,” kata Made.
Di samping itu, profil risiko perbankan juga tetap terjaga. Masih berada pada level rendah dengan dengan rasio non-performing loan (NPL) gross 2,83 persen dan NPL Nett 1,19 persen untuk kredit lokasi bank. Serta, NPL gross 1,43 persen dan NPL Nett sebesar 0,60 persen untuk kredit lokasi proyek. Rasio tersebut mengindikasikan bahwa perbankan mampu menjaga kualitas kreditnya.
“Dari segi risiko, profil perbankan Kaltim tampak terjaga dengan baik,” ujarnya.
Adapun penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim mencapai Rp81 triliun. Sementara untuk penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim mencapai Rp170,97 triliun.
“Nilai ini juga tumbuh dibandingkan posisi April 2022 yang tercatat sebesar Rp142,69 triliun,” terangnya.
Peningkatan kredit perbankan di Kaltim juga terjadi pada pinjaman multiguna. Sektor usaha yang memiliki kontribusi 20,73 persen ini mengalami pertumbuhan sebesar 9,77 persen (yoy). Adanya kebutuhan akan barang konsumsi menjadi penyumbang tingginya penyaluran kredit untuk membiayai sektor tersebut.
“Peningkatan harga acuan komoditas energi, khususnya batu bara direspon oleh perbankan dengan meningkatkan penyaluran kredit pada sektor tersebut. Ini menunjukkan bahwa permintaan konsumen untuk pembiayaan berbagai kebutuhan tetap tinggi, mengiringi pemulihan ekonomi,” tutupnya.
(Redaksi Prolog)
Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News