Prolog.co.id, Samarinda – Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim bersama perusahaan dan masyarakat lakukan penanaman mangrove di Desa Salo Palai, Muara Badak, Kutai Kartanegara, pada Selasa (7/5).
Dalam kegiatan penanaman tersebut Pj Gubernur, Akmal Malik didampingi oleh sejumlah tokoh, serta Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK, M Zainal Abidin, perwakilan perusahaan seperti Direktur PT Indexim Coalindo, Ricky Gozali, dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Akmal Malik menyampaikan, dirinya mengapresiasi atas kesadaran perusahaan-perusahaan yang turut bertanggung jawab dalam merehabilitasi hutan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
“Kita apresiasi perusahaan seperti Indexim ini bisa turut bersama melakukan rehabilitasi ekosistem hutan mangrove di kawasan pesisir, dan hal seperti ini harus kita sampaikan sembari melihat mana perusahaan yang patuh dan tidak,” kata Akmal Malik, Selasa (7/5).
Dalam kesempatan tersebut, Akmal mengungkapkan bahwa penanaman mangrove di wilayah Kaltim merupakan hal yang penting dilakukan bukan hanya dari perusahaan saja tetapi juga masyarakat.
“Sehingga kita ingin melihat ekosistem di kawasan ini bisa hidup kembali dengan berbagai macam tumbuhan dan tanaman yang bermanfaat bagi keseimbangan alam,” ungkapnya.
Dia juga menyoroti, dengan melakukan kegiatan penanaman mangrove serta menjaga lingkungan kedepan akan berdampak untuk generasi mendatang.
“Makanya kita mengingatkan bahwa sumber daya alam di Kaltim akan habis jika tidak dikelola dengan baik, dan jangan sampai kita dikutuk oleh anak cucu kita kelak, karena kita tidak menjaga lingkungan mulai dari sekarang,” tandasnya.
Kemudian, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kaltim Joko Istanto, juga menambahkan bahwa perusahaan pemegang Persetujuan Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) memiliki kewajiban untuk melakukan penanaman dalam upaya rehabilitasi daerah aliran sungai.
“PT Indexim Coalindo pada tahun ini akan melakukan kewajiban penanaman seluas 4.500 hektar, dan selain melakukan penanaman di Muara Badak nantinya akan di tanam mangrove ini di kawasan Anggana,” ungkap Joko.
Sehingga menurutnya total ada sebanyak 3000 bibit mangrove yang akan di taman oleh PT Indexim Coalindo, dan ini harus bisa dilakukan juga oleh perusahaan lainnya di Kaltim.
Selain itu, Direktur Konservasi Tanah dan Air Kementerian LHK, M Zainal Abidin, menjelaskan bahwa rehabilitasi ekosistem mangrove merupakan program prioritas nasional untuk menyelamatkan dan memulihkan tutupan mangrove yang terdegradasi.
“Upaya kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam melakukan rehabilitasi lingkungan di Kaltim diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam perlindungan dan pemulihan ekosistem alamiah di wilayah tersebut,” tandasnya. (mat)


