Prolog.co.id, Samarinda – Diketahui, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (DPTPH) Kaltim tengah mengembangkan food estate di Penajam Paser Utara (PPU), Kutai Kartanegara (Kukar), dan Paser. Sekretaris DPTPH Kaltim, Rini Susilawati mengatakan, pihaknya masih terus memerhatikan perkembangan food estate di 3 daerah tersebut.
“Misalnya saja, seperti di Kukar itu sudah menetapkan 5 kawasan untuk melakukan fokus dan lokus peningkatan produksi,” jelas Rini belum lama ini.
Rini juga mengatakan, selama ini pihaknya acap kali memberikan bantuan. Bukan hanya berupa barang, tapi juga memberi pembinaan kepada kelompok tani yang ada di 3 daerah tersebut.
“Sementara ini progress-nya masih reguler, dan kami cenderung untuk penanaman berbasis padi,” sambung dia.
Sebagai informasi, Di Kukar, lahan yang telah dipersiapkan itu seluas 8.000 hektare. Kemudian, di PPU dan Paser masing-masing 2.500 hektare. Sehingga total keseluruhan mencapai 13.000 hektare.
Rini juga menegaskan bahwa pengembangan food estate di Kaltim ini agak berbeda dibanding daerah-daerah lain di Kalimantan. Khusus di Kaltim, lahan yang digunakan memang lahan yang sudah ada. Bukan yang tidak terpakai atau terlantar dan lain-lain.
Sejauh ini, Pemprov Kaltim tetap berupaya mempertahankan komitmennya dengan cara mendongkrak pencapaian peningkatan produktivitas dan produksi. Di PPU misalnya, di sana masih mengutamakan teknologi tanam benih langsung (tabela).
Sedangkan di Kukar, mulai bergerak dengan cara memanfaatkan ruang terbuka menjadi lahan hijau dengan tujuan menghasilkan produk pertanian. Biasa juga dikenal dengan urban farming.
Di PPU, lokasi food estate berada di Desa Gunung Mulia, Gunung Intan dan Desa Sebakung Jaya yang berada di Kecamatan Babulu. Kemudian, di Kukar berada di Kecamatan Muara Wis dan Muara Muntai. Sementara itu, lokasi food estate di Paser tersebar di 4 kecamatan yaitu Tanah Grogot, Pasir Belengkong, Long Kali dan Long Ikis. (Gia)
Ikuti berita prolog.co.id lainnya di Google News
